Warkah buat Nadhrah

Lidah saya kelu dalam petah. Tingkah saya kaku dalam lincah. Hati beralun mendendangkan irama yang saya sendiri tidak tahu rentaknya. Punya seribu rencana, jutaan cerita mahu saya jalinkan dalam kenangan singkat itu.

Masa mengejar saya. Kerja dan tanggungjawab menghambat kala saya cuba membina sebuah ukhuwah itu, lantas emosi berceramuk, menggulung dan melibas alam. Sehinggakan saya hampir hilang keikhlasan diri. Kadang-kadang tenang jua menghadirkan diri. Dan, terima kasih saya ucapkan padaNya atas anugerah itu. Anugerah sebuah ketenangan itu hadir, melalui kalian, Nadhrah.

Walau ia sekejapan cuma, saya teramat menghargainya. Terima kasih Nadhrah untuk sebuah kenangan itu. Maaf kiranya petah lidah jua tingkah laku yang terzahir bisa mengguris kalian. Sekadar ingin mengabadikan nama Nadhrah dalam ruangan yang terbatas ini. Kiranya kalian terbaca, jutaan terima kasih saya ucapkan untuk sebuah kenangan itu. Moga ia tercipta untuk sebuah permulaan, bukan sebuah pengakhiran. InsyaAllah.

-saya-